Rabu, 27 Oktober 2010

Oracle Database vs IBM DB2 vs Microsoft SQL Server


Perdebatan mengenai produk kualitas Oracle dengan kedua database contender dengan market share tertinggi (IBM DB2 and Microsoft SQL) di dunia tersebut tidak akan menemui jalan tengah. Selain keunggulannya masing-masing, setiap produsen tentunya akan membanggakan produk database mereka sebagai yang terbaik. Namun apa kata dunia?

Oracle, menurut data yang dipaparkan Gartner dan Nielsen, menelan dua kali lipat dari market share contendernya. Pada tahun 2007, IDC melakukan survey mengenai penggunaan database di dunia dengan hasil Oracle 44,1 %, IBM 21,3 %, dan Microsoft 18,3 %. Pada tahun 2008, lembaga survey lainnya, Gartner kembali mengadakan survey yang sama, akan tetapi hasilnya tidak jauh berbeda Oracle 48,6 %, IBM 20,7 %, dan Microsoft 18,1 %. Oracle telah menjadi leader dalam produk database selama lebih dari 15 tahun. Hal ini meninggalkan pertanyaan bagi public : dengan price list nya yang juga dua kali lipat dari pesaingnya, mengapa Oracle dapat mempertahankan market share yang luar biasa itu? Kelebihan apa yang menyebabkan Oracle merajai bidang database, hingga 15 tahun?

Database Oracle, tentunya tidak unggul dalam semua bidang, akan tetapi, database Oracle memiliki keunggulan yang sangat signifikan dibanding ketiga pesaingnya, terutama pada factor-faktor vital company’s pain. Faktor vital tersebut antara lain : Performance, Scalability, Availability, Security, dan Pricing.

1. Performance
Banyak perusahaan besar yang membuang waktu mereka hanya karena database mereka yang berjalan lambat, sehingga tentu mengurangi produktivitas kerja karyawan. Oracle menjamin kepuasan perusahaan besar dengan membuktikan kecepatan performance mereka. Menurut TPC-C, yang menjadi benchmark database performance dunia, hingga pertengahan tahun 2010, Oracle 11g Enterprise Edition merupakan leader di bidang performance database, diikuti dengan IBM DB2 9.5, sementara SQL Server 2005 Enterprise Edition berada di posisi 9, setelah produk Oracle dan IBM lainnya.

2. Scalability
Oracle Database merupakan produk yang didesain dengan konsep Grid Computing Support. Oracle Database merupakan produk multi-platform, dengan kualitas yang sama dalam tiap platformnya. Oracle tidak memiliki permasalahan untuk pengaplikasiannya di hardware apapun, sementara kontendernya IBM DB2, meskipun sama-sama multi-platform, IBM tidak merekomendasikan hardware selain hardware IBM, jika user tidak menggunakan SMP (System Modification Program, produk IBM untuk penerapan multi-platform) yang tentunya mengeluarkan biaya tambahan. Sementara SQL Server merupakan produk yang uni-platform.
Oleh karena itulah, Oracle Database merupakan produk yang support terhadap vertical scale dan horizontal scale. Dengan high scalability, yang telah teruji oleh berbagai perusahaan besar (seperti France Telecom yang menyimpan data 21 + TB), Real Application Clusters (RAC) dalam Oracle Database memungkinkan adanya share application secara horizontal dan vertical (multi – user, with multi – platform, termasuk server kapasitas besar ataupun kecil), dengan kelebihan RAC ini memungkinkan perusahaan untuk menghemat dan berkurangnya resiko akan terbuangnya budget perusahaan untuk IT dan maintenancenya, yang tentu saja sangat besar.


3. Avalabilty
Salah satu kebutuhan wajib dalam bisnis abad ini adalah availability, leading company harus memiliki data yang bisa diakses 24 / 7, dengan downtime seminimal mungkin. Downtime, entah itu terencana ataupun tidak, akan mengurangi produktivitas kerja, yang berarti rugi. Oracle memahami kebutuhan konsumen akan ini, dan menjamin high availability, terutama dengan RAC yang menghandle planned outages, seperti permasalahan index and table reorganization dan manajemen node.
Oracle dengan RAC-nya memudahkan reorganization dengan clusteringnya, sehingga memudahkan pemindahan server aplikasi data, yang menghasilkan no downtime. DB2 dengan MDC (multi dimentional clustering) menyediakan space tertentu untuk reorganizing data, yang berarti boros space. Sementara SQL tidak memiliki clustering utility, sehingga harus mematikan seluruh sistem untuk recreate dan reorganization data.
Dalam case manajemen node (penambahan maupun pengurangan node), Oracle Database high availability dalam meminimalisir downtime (karena partisi aplikasinya dibagi dalam berbagai server), sehingga tidak akan mempengaruhi sama sekali kinerja database. sedangkan IBM dengan share-nothing clusternya memerlukan repartition data, yang berarti downtime. Jadi agar tidak melakukan repartisi data dalam DB2, maka repartisi harus diatur dari awal, yang menghasilkan minim efektivitas. SQL tidak memiliki sistem cluster, yang hanya mengandalkan split partisi, yang juga berarti berkurangnya efektivitas storage data dan downtime.
Sama halnya dengan Unpplaned Outages, yang kebanyakan merupakan system/ hardware failure, Oracle masih mengunggulkan RAC nya yang dapat mengendalikan failover tersebut, sehingga takeover server sudah direncanakan sebelumnya, sehingga system sudah otomatis pindah, sementara DB2 dan SQL Server bergantung pada cluster management software, yang mendetect failure bagai detak jantung. Jika failure terjadi, maka butuh sedikit waktu untuk takeover.

4. Security
Oracle adalah produk dengan tingkat sekuritas tinggi. Oracle Database dibangun dengan fitur dan solusi keamanan pada tempat penyimpanan data, sehingga data akan sampai dengan aman. Oracle memiliki mekanisasi 17 evaluasi keamanan yang independent. SQL bergantung pada keamanan pad operating system, sedangkan DB2 selain menggantungkan keamanan data hanya pada operating system, juga menggantungkan diri pada produk Tivoli untuk mengamankan DB2 dan seperangkat produk IBM lainnya.

5. Pricing
Untuk aspek pricing, sebenarnya price dari tiap produk relative sama, tergantung penawaran. Produk Oracle Enterprise Edition memang memiliki dasar harga yang sedikit di atas dibanding produk lainnya. Akan tetapi, Enterprise Edition memang ditujukan untuk big company, yang menggunakan enterprise edition bukan hanya sekedar database biasa, melainkan untuk mendapat akses atas options dari enterprise edition tersebut yang sangat banyak dan membantu pengolahan data. Sehingga Oracle EE akan menghemat cost di berbagai pengeluaran untuk pengolahan data lainnya, dengan teknologi pengolahan data nomor 1 di dunia, yang akan membantu perkembangan analisa dan profit perusahaan. Option tersebut yang tidak banyak tersedia oleh DB2 dan SQL Server.
Sedangkan bagi perusahaan kecil dan menengah yang tidak dapat menggunakan Oracle Database EE, Oracle menyediakan Standard Edition dan Standard Edition One, dengan Tech Support yang sama dengan Enterprise Edition. Oracle Standard Edition memiliki harga yang bersaing dengan database lainnya, namun dengan kemampuan dan teknologi yang satu langkah di depan. Masih ragu dengan Oracle?

Penulis adalah orang baru di bidang IT, tulisan dibuat dari studi pustaka penulis

visit www.computradetech.com for more info
Computrade Technology International
Distributor Oracle Indonesia

1 komentar: